Busana Muslim dalam Balutan Batik Boyonz Ilyas
Foto: Dewi Arta/Okezone
KALAU pada hari sebelumnya ada Yuko Moko
yang memperkenalkan batik tulis dalam balutan busana wanita, desainer
Boyonz Ilyas tidak mau kalah untuk menunjukkan kebolehannya.
Dalam ajang Bali Fashion Week (BFW) 2008, Boyonz Ilyas tidak mau kalah memperkenalkan batik dalam sebuah kemasan cantik, yaitu busana muslim.
Menuju hari raya Idul Fitri, Boyonz ingin menuangkannya dalam sisi yang berbeda dengan mengunakan bahan batik. Desain yang diperkenalkannya saat itu terdiri dari 10 busana muslim wanita dan dua busana muslim pria.
"Batik tidak hanya booming pada saat ini saja, tetapi batik itu memang identik dengan Indonesia. Batik tidak akan pernah lekang di makan waktu. Karena itu kita harus mengangkat kebudayaan tersebut. Dalam setiap koleksi saya kali ini, saya ingin menciptakan busana muslim yang lebih dominan dengan nuansa batik," ucap Boyonz seusai menggelar peragaan busana di area terbuka Garuda Wisnu Kencana, Bali, Kamis (28/8/2008) malam.
Melalui hasil rancangannya, dia ingin mengeksplorasi lebih dalam lagi karya-karya dan ide-ide yang terpendam dengan materi batik.
"Busana muslim tidak selamanya identik dengan Arab, tetapi para desainer dalam negeri juga bisa menampilkan busana muslim dengan tampilan yang berbeda dan menjadikannya sebuah kemasan yang cantik," ungkapnya.
Boyonz yang sebelumnya pernah mengikuti ajang BFW pada tahun kedua dan ketiga itu tak pernah menyangka pada tahun ketiga terpilih menjadi The Best Designer dari salah satu stasiun televisi. Untuk itu, dia semakin memperluas pasar dengan membuka butik first line dan second line.
"Saya menciptakan koleksi busana tidak hanya untuk first line saja, tapi juga second line. Koleksi busana second line itu berjumlah 12 toko yang seluruhnya memuat hasil karya saya," tandasnya. (jri)
Dalam ajang Bali Fashion Week (BFW) 2008, Boyonz Ilyas tidak mau kalah memperkenalkan batik dalam sebuah kemasan cantik, yaitu busana muslim.
Menuju hari raya Idul Fitri, Boyonz ingin menuangkannya dalam sisi yang berbeda dengan mengunakan bahan batik. Desain yang diperkenalkannya saat itu terdiri dari 10 busana muslim wanita dan dua busana muslim pria.
"Batik tidak hanya booming pada saat ini saja, tetapi batik itu memang identik dengan Indonesia. Batik tidak akan pernah lekang di makan waktu. Karena itu kita harus mengangkat kebudayaan tersebut. Dalam setiap koleksi saya kali ini, saya ingin menciptakan busana muslim yang lebih dominan dengan nuansa batik," ucap Boyonz seusai menggelar peragaan busana di area terbuka Garuda Wisnu Kencana, Bali, Kamis (28/8/2008) malam.
Melalui hasil rancangannya, dia ingin mengeksplorasi lebih dalam lagi karya-karya dan ide-ide yang terpendam dengan materi batik.
"Busana muslim tidak selamanya identik dengan Arab, tetapi para desainer dalam negeri juga bisa menampilkan busana muslim dengan tampilan yang berbeda dan menjadikannya sebuah kemasan yang cantik," ungkapnya.
Boyonz yang sebelumnya pernah mengikuti ajang BFW pada tahun kedua dan ketiga itu tak pernah menyangka pada tahun ketiga terpilih menjadi The Best Designer dari salah satu stasiun televisi. Untuk itu, dia semakin memperluas pasar dengan membuka butik first line dan second line.
"Saya menciptakan koleksi busana tidak hanya untuk first line saja, tapi juga second line. Koleksi busana second line itu berjumlah 12 toko yang seluruhnya memuat hasil karya saya," tandasnya. (jri)
0 komentar:
Posting Komentar